Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, meminta pusat perbelanjaan yang menjual produk fesyen atau pakaian dan sejenisnya untuk mengutamakan produk lokal dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi pelaku usaha di Indonesia.
"Yang penting Presiden menekankan P3DN, peningkatan penggunaan produk dalam negeri," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut Nia Gania Karyana di Garut, Minggu.
Ia menuturkan Pemkab Garut berupaya menyosialisasikan ke pasar-pasar yang menjual produk fesyen agar mengutamakan penjualan produknya dari dalam negeri sebagai bentuk dukungan meningkatkan penjualan produk lokal.
Jika ada penjualan produk atau bahan bakunya dari luar negeri, kata dia, maka sebaiknya persentasenya tidak sampai 100 persen, batas toleransinya minimal 60 persen produk dalam negeri.
"Ada toleransi minimal 60 persen produk dalam negeri bahan bakunya, jangan produk luar negeri," katanya.
Ia mengungkapkan sejumlah toko atau pusat perbelanjaan di Garut saat ini terpantau sudah tumbuh tersebar di perkotaan Garut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada momentum Ramadhan dan Idul Fitri.
Salah satunya yang baru diresmikan di pusat perkotaan Garut, kata dia, yakni pusat perbelanjaan bernama 3 Second yang menyajikan sejumlah produk fesyen ternama dan diketahui bahan baku dan diproduksi
dari dalam negeri.
"Seperti 3 Second ini mendukung bahan baku dan produksinya masih dari Indonesia," katanya.
Pemkab Garut minta pusat perbelanjaan utamakan jual fesyen dan produk lokal
Minggu, 19 Maret 2023 15:04 WIB