Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memberikan bantuan hewan ternak kambing untuk warga terdampak gempa atau penyintas di Kecamatan Cugenang sebagai upaya memulihkan ekonomi mereka.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Kamis, mengatakan berbagai upaya untuk meringankan beban warga korban gempa terus diupayakan pemerintah daerah termasuk mempercepat cairnya bantuan pembangunan rumah dari pemerintah pusat.
Baca juga: BPBD Garut: 511 rumah rusak akibat gempa Garsela diusulkan dapat bantuan
"Pemerintah terus bergerak membantu warga korban gempa agar mendapatkan haknya termasuk kebutuhan pangan menjelang puasa dan lebaran. Kami juga memberikan bantuan modal untuk mereka yang ingin membuka usaha," katanya.
Program pemulihan ekonomi tutur Herman, dalam bentuk hewan ternak kambing diberikan untuk warga yang berminat untuk menjadi peternak dengan sistem kelompok, sehingga saat berkembang dapat dibagi ke setiap anggota dan selanjutnya dapat menambah pemasukan.
Tidak hanya bidang peternakan, pihaknya juga memberikan modal usaha bagi penyintas gempa yang berminat menjadi pelaku UMKM atau mengembangkan usahanya agar lebih berkembang, termasuk memberikan pendidikan dan pelatihan berbagai keahlian sesuai minat warga."Khusus untuk usia produktif banyak pilihan yang akan diberikan pemerintah daerah, termasuk rekomendasi sebagai buruh di sejumlah pabrik besar di Cianjur. Bantuan ini juga berlaku bagi warga yang direlokasi," katanya.
Sementara itu warga korban gempa di sejumlah desa terdampak berharap bantuan bibit dan pupuk agar dapat kembali menggarap lahan pertanian guna menghidupi keluarga karena saat gempa terjadi tidak ada harta benda yang berhasil diselamatkan termasuk bibit tanaman.
"Hidup kami dari pertanian, kami berharap mendapat bantuan bibit dan pupuk dari pemerintah agar kami dapat menggarap kembali lahan kami yang sudah telantar selama 3 bulan. Kami sudah tidak mau menerima bantuan karena kami punya keahlian," kata warga korban gempa Desa Benjod, Dedep Muslim.
Baca juga: Wakil Bupati Garut setuju dibuat perda pembatasan rumah di daerah rawan gempa