Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat menetapkan sebanyak 511 rumah rusak akibat gempa aktivitas Sesar Garsela di Kecamatan Samarang dan Pasirwangi, selanjutnya diusulkan mendapatkan bantuan perbaikan rumah dari pemerintah daerah.
"Tercatat hasil asesmen di lapangan itu jumlahnya jadi 511, rusak ringan, sedang, dan berat," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Satria Budi di Garut, Minggu.
Ia menuturkan, Pemkab Garut telah menerjunkan sejumlah petugas dari dinas terkait untuk menanggulangi daerah yang terdampak bencana alam gempa bumi di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang pada 1 Februari 2023.
Hasil dari pengecekan di lapangan itu, kata dia, jumlah kerusakan rumah warga di dua kecamatan sebanyak 511 rumah, yang selanjutnya akan diusulkan mendapatkan bantuan untuk perbaikan rumah disesuaikan dengan kemampuan APBD.
"Setelah didata, rencana selanjutnya mengajukan untuk perbaikan, dan tentunya dilihat dari kemampuan APBD," katanya.
Terkait adanya usulan bantuan dari mulai Rp2,5 juta sampai Rp5 juta per rumah, kata dia, besaran itu masih bentuk usulan dalam pembahasan, dan belum ditetapkan karena saat ini perhitungannya masih dinilai oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Garut.
Ia mengungkapkan pemerintah juga menyiapkan bentuk bantuan lain berupa memberikan material bangunan yang tersedia di Dinas Perumahan dan Permukiman untuk rumah yang kondisinya rusak ringan.
"Jadi nanti bisa juga bantuan pengadaan barang bahan material bangunan untuk yang rusak ringan," katanya.