Dalam sehari, kata dia, es krim buatannya itu mampu terjual kurang lebih dua sampai tiga ribuan kemasan es krim dengan wilayah jualan ke sekolah-sekolah.
"Es krim yang dibuatnya itu dalam satu hari bisa dua ribu cup, dijual di sekolahan," katanya.
Kapolres menyampaikan hasil pemeriksaan terkait keracunan akibat es krim masih diragukan, karena yang membeli es krim banyak, sedangkan yang keracunan hanya 66 orang dan hanya di satu sekolah.
Baca juga: Dinkes Garut tangani puluhan siswa diduga keracunan jajanan
Sedangkan pembeli di daerah lain, kata Kapolres, tidak mengalami keracunan, untuk itu perlu dilakukan uji laboratorium pada makanan maupun es krim yang dikonsumsi siswa korban keracunan.
"Yang beli bukan anak kecil, ada juga guru dan orang tua, mereka tidak kenapa-kenapa, ada juga orang tua tidak apa-apa, tapi anaknya keracunan," kata Kapolres.
Ia menegaskan hasil pemeriksaan sementara tidak ada unsur mengarah kesengajaan, meski begitu nanti dibuktikan dari hasil uji laboratorium apakah ada zat yang berbahaya atau tidak.
"Kasusnya masih kami dalami, tentunya kami mohon waktu. Untuk kondisi korban saat ini semua sudah sehat, ada juga yang sudah bisa masuk sekolah," katanya.
Penjual es krim diperiksa Polres Garut terkait kasus siswa keracunan
Rabu, 15 Februari 2023 20:09 WIB