Bandung (ANTARA) -
Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, menyebutkan aplikasi layanan pertolongan darurat atau "panic button" di daerah itu masih ada.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan aplikasi itu masih berjalan. Namun ia menyebut sosialisasi terkait keberadaan aplikasi itu memang perlu dioptimalkan lagi.
Baca juga: Sekda sebut di Kota Bandung ada geng meresahkan bernama "Cari Gara-Gara"
"Bisa, masih bisa, tinggal diunduh saja. Ada call center dan lain sebagainya," kata Ema di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Adapun aplikasi bernama Bandung Panic Button itu masih tertera di Play Store. Namun warganet yang mengomentari aplikasi itu mengaku kesulitan untuk melakukan registrasi.
Ema pun menyebut masyarakat belum banyak yang memanfaatkan aplikasi itu di tengah maraknya aksi kriminalitas di Kota Bandung beberapa waktu sebelumnya.
Berdasarkan catatan Polrestabes Bandung selama dua bulan terakhir, ada sebanyak 60 kasus kriminalitas yang terdiri dari pencurian, kekerasan, hingga begal. Dari angka itu, ada sebanyak 72 pelaku yang diamankan.