Bandung (ANTARA) - Komitmen Pemerintah Kabupaten Bandung Barat terhadap jaminan kesehatan masyarakatnya sangat besar. Hal ini terlihat dari keseriusan Plt. Bupati Bandung Barat yang terus berupaya mendukung Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dan terus meningkatkan jumlah kepesertaannya. Sehingga diharapkan Universal Health Coverage (UHC) dapat segera tercapai di wilayah Bandung Barat.
Dalam rangka memberikan perlindungan kepada satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah, Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan memberikan bantuan sosial berupa kepesertaan JKN-KIS BPJS Kesehatan kepada seluruh Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kabupaten Bandung Barat, pada Sabtu (20/08).
Hengki juga mengatakan bahwa ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Bandung Barat terhadap Linmas yang merupakan garda terdepan di lapangan. Dengan hadirnya jaminan sosial ini diharapkan linmas lebih merasa terlindungi kesehatan dan kesejahteraannya.
Penyerahan ini dilakukan secara simbolis oleh Plt Bupati Bandung Barat, yang didampingi oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Cimahi Cecep Heri Suhendar dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Eissenhower Sitanggang dan segenap jajaran di Pemerintah Bandung Barat, yang dipusatkan di lapangan Buangan, waduk Cirata, Kecamatan Cipeundeuy, Sabtu (22/08) bertepatan dengan perayaan HUT ke-167 Desa Cirata.
Hengki menjelaskan bahwa Kartu JKN-KIS ini diserahkan secara simbolis kepada sepuluh Linmas yang telah didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.
“Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan perlindungan sosial kepada Linmas sebagai garda terdepan yang bersentuhan langsung dalam membantu masyarakat, maka perlu adanya perlindungan sosial kepada seluruh linmas agar saat bekerja lebih tenang. Dulu sering terjadi warga yang sakit dan tidak memiliki jaminan kesehatan harus berfikir keras untuk membayar biaya rumah sakit yang mahal. Dengan diberikannya jaminan sosial sekarang ini saya harap hal tersebut tidak terjadi lagi khususnya kepada linmas,” ujar Hengki.
Dalam kesempatan itu pula, Cecep menyampaikan apresiasi dan ucapan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Menurutnya, BPJS Kesehatan akan terus berupaya dan mendorong agar seluruh masyarakat di Bandung Barat dapat di-cover jaminan kesehatannya, mengingat kesehatan ini merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.“Pemerintah memang wajib untuk memberikan perlindungan kesehatan kepada seluruh masyarakat. Oleh karena itu, dukungan pemerintah sangat kami harapkan untuk keberlangsungan Program JKN ini. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, Dinas Kesehatan serta seluruh stakeholder yang turut menyukseskan pencapaian ini,” ujar Cecep.
Selain itu di kesempatan yang sama, Puskesmas Cirata dan BPJS Kesehatan juga menggelar senam Prolanis bagi Peserta JKN yang ada di wilayah Desa Cirata yang diikuti oleh 50 orang. Senam prolanis merupakan upaya promotif dan preventif dari BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan dalam menanggulangi penyakit kronis peserta JKN.
Menurut Cecep, pada tahun 2021, biaya yang dihabiskan untuk penyakit katastropik mencapai Rp 17,915 triliun atau 24,11% dari total biaya pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, pihaknya berupaya menjaga masyarakat yang sehat tetap sehat melalui berbagai program promotif preventif. Sementara bagi masyarakat yang berisiko menderita penyakit katastropik seperti diabetes melitus dan hipertensi, dapat mengelola risiko tersebut melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang juga merupakan bagian dari upaya promotif preventif perorangan peserta JKN.
“Berbagai penyakit katastropik tersebut sangat bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Melalui kegiatan senam ini, kami ingin mempromosikan betapa murahnya dan mudahnya menjalankan hidup sehat. Dampak jangka panjangnya diharapkan bisa menekan jumlah penderita penyakit katastropik di Indonesia,” jelas Cecep.