Bandung (ANTARA) - Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat menyiagakan alat berat untuk kebencanaan (disaster relief unit/DRU) di 19 titik yang tersebar dan didistribusikan di Jabar bagian utara, tengah, dan selatan.
Fungsional Tekhnik Jalan dan Jembatan Ahli Muda DBMPR Jawa Barat Saprudin Sri Susanto mengatakan pendistribusian tersebut mempertimbangkan potensi bencana yang dimiliki di Jabar, sehingga besaran distribusinya empat lokasi di wilayah utara Jabar, sembilan di bagian tengah yang bisa untuk mobile ke utara dan selatan.
Baca juga: Bey: Perlu langkah nyata semua pihak antisipasi bencana
"Khusus di selatan yang standby itu ada enam lokasi. Namun kami alatnya lebih banyak di selatan," kata Saprudin di Gedung Sate Bandung, Jumat.
Hal ini, kata Saprudin, demi kecepatan penanganan jalan putus, karena dikhawatirkan adanya jalur yang putus termasuk mengganggu aktivitas masyarakat di periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 yang biasanya berbarengan dengan aktivitas wisata masyarakat yang tinggi.
"Takutnya kan masyarakat sedang berlibur terganggu, jadi kita menyiapkan alat-alat untuk selatan. Jadi ketika jalan terputus misal oleh longsor, kita bisa langsung buka jalannya, target itu maksimal 24 jam," ujar Saprudin.
Untuk periode natal dan tahun baru kali ini, Saprudin mengatakan pihaknya mendirikan 49 posko yang disebar ke 27 kabupaten/kota, yang ditempatkan di 297 ruas jalan provinsi yang biasanya menjadi jalur favorit saat periode natal/tahun baru, dengan kekuatan total 2.500 personel.
Layanan call center pun, lanjut dia, dibuka di tiap posko yang direncanakan akan didirikan sampai tanggal 4 Januari 2025, sehingga masyarakat bisa melaporkan kondisi jalan yang butuh perbaikan, tanpa melalui dinas.
Jabar menyiagakan DRU di 19 titik antisipasi jalan putus akibat bencana
Jumat, 20 Desember 2024 21:29 WIB