Yunus mengenang setelah sekira 25 pemain dari berbagai kebangsaan ia tawarkan ke Aspire Academy, lembaga itu memintanya untuk bergabung menjadi salah satu pelatih.
Akan tetapi di Qatar tidak diperkenankan seorang pekerja melakukan dua pekerjaan dengan waktu penuh, oleh karena itu Yunus tetap menjalankan pekerjaannya di Qatar Gas sembari meminta tenggang paruh waktu untuk berkecimpung di Aspire Academy.
"Di Aspire Academy saya itu bergabung dengan Talent Center Department, jadi yang saya pegang anak-anak usia 6-7 tahun," ujarnya.
Setelah empat tahun berjalan dengan status paruh waktu, Aspire Academy menawari Yunus untuk berganti status dengan waktu penuh tapi ia memilih melanjutkan pekerjaannya di Qatar Gas.
Kendati demikian, Yunus masih tetap menjalin hubungan baik dengan Aspire Academy dan menawarkan bakat-bakat binaannya di Al Khor Football Community, termasuk anak-anak diaspora Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menengok SSB diaspora Indonesia pemasok akademi atlet bergengsi Qatar
Spektrum - SSB diaspora Indonesia pemasok akademi atlet bergengsi Qatar
Oleh Gilang Galiartha Minggu, 4 Desember 2022 18:16 WIB