Garut (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Garut bersama pegiat lingkungan menanam seribuan bibit pohon di kawasan lahan kritis untuk menjaga kelestarian alam dan upaya mengantisipasi bencana alam seperti longsor dan banjir.
"Saya kira dengan adanya beberapa bencana di tanggal 15 Juli 2022 dan tahun 2016, saya kira ini (tanam pohon) upaya mitigasi bencana yang harus kita lakukan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut Jujun Juansyah saat penanaman pohon di Kampung Neglasari, Desa Mekarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Rabu.
Baca juga: Garut siapkan dana Rp3-4 miliar untuk program pangan murah
Ia menuturkan penanaman pohon bersama komunitas dari Sekolah Sungai Cimanuk itu merupakan upaya yang sudah seharusnya dilakukan oleh semua pihak, untuk itu pihaknya mengapresiasi bagi yang telah membantu melakukan konservasi alam.
Kondisi lahan di Kabupaten Garut, kata dia, saat ini tercatat ada 57 ribu hektare lahan kritis yang perlu diperhatikan dengan cara melakukan penanaman pohon di lahan tersebut.
"Hampir 57 ribu hektare lahan kritis di Kabupaten Garut dan saya kira apa yang dilakukan oleh teman-teman Sekolah Sungai Cimanuk ini adalah mungkin tidak sebanyak apa yang seharusnya, tetapi ini adalah upaya yang harus dilakukan oleh semua pegiat lingkungan," katanya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan menanam pohon, minimal menanam pohon di pekarangan rumah masing-masing maupun lingkungan masyarakat.
Kegiatan tanam pohon itu, kata dia, tidak hanya bersifat seremonial, tetapi harus berkelanjutan yakni dijaga setiap pohon yang ditanam agar tumbuh dan masyarakat juga dapat mengikutinya.
Seribuan pohon ditanam untuk antisipasi bencana alam di Garut
Rabu, 23 November 2022 21:27 WIB