Cianjur (ANTARA) - Pemkab Cianjur, Jawa Barat, menyalurkan bantuan langsung tunai untuk warga yang terdampak kenaikan harga BBM yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) dengan sasaran penerima para sopir angkutan umum, ojek pangkalan dan nelayan.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Jumat, mengatakan, sesuai petunjuk dari pemerintah pusat setelah harga BBM mengalami penyesuaian, pemerintah daerah diminta untuk segera menyerahkan bantuan langsung tunai untuk berbagai kalangan penerima.
“Bantuan tersebut akan diambil dari DAU dan DBH sekitar 2 persen sesuai dengan petunjuk dari pemerintah pusat, saat ini sudah dirumuskan dan dipetakan agar tepat sasaran," katanya.
Tidak hanya bantuan tunai, ungkap Herman, namun pihaknya juga akan menggelar pasar murah di sejumlah titik sebagai upaya menekan kenaikan harga setelah harga BBM mengalami penyesuaian."Kita juga akan gelar pasar murah untuk menstabilkan harga," katanya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur, Asep Suparman, mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan bagi penerima bantuan langsung tunai setelah penyesuaian harga BBM dilakukan pemerintah pusat beberapa hari yang lalu dengan sasaran sopir, tukang ojek dan nelayan.
"Kami sudah meminta datanya dari Dinas Perhubungan Cianjur dan Dinas Peternakan dan kelautan Cianjur, besaran bantuan yang diberikan sekitar Rp 600 ribu per orang yang akan disalurkan di bulan depan. Untuk bulan ini ada penyaluran namun dari data lama di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," katanya.
Ia merinci bulan ini penyaluran diberikan untuk 244.982 Keluarga Penerima Manfaat yang selama ini penerima Program PKH dan BPNT dengan bantuan per orang sebesar Rp 300 ribu untuk dua bulan. Mereka akan kembali menerima bantuan kompensasi kenaikan BBM sebesar Rp150 ribu per bulan selama 4 bulan ke depan.