Cianjur (ANTARA) - Kantor Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur, Jawa Barat bersama petugas gabungan rutin menggencarkan razia ke sejumlah kamar kos guna menekan prostitusi online setelah mengamankan 27 orang perempuan muda yang hendak melayani pria hidung belang.
Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur Djoko Purnomo di Cianjur Minggu, mengatakan pihaknya banyak mendapat laporan dari masyarakat terkait kamar kos yang kerap dijadikan tempat prostitusi online terutama di wilayah kota Cianjur.
"Kami bersama petugas gabungan TNI/Polri menggelar razia ke sejumlah kamar kos di wilayah kota dan pinggiran kota Cianjur, dimana warga merasa resah karena kerap melihat pria dan wanita keluar masuk kamar kos pada siang dan malam hari," katanya.
Menanggapi laporan tersebut, pihaknya bersama petugas gabungan melakukan razia secara acak dan mendadak ke sejumlah kamar kosan di Kelurahan Pamoyanan, Bojongherang dan Desa Nagrak, dimana berhasil diamankan 27 orang perempuan dan tiga orang laki-laki.
Pada telepon genggam masing-masing perempuan yang terjaring terdapat aplikasi open BO, sehingga mereka langsung dibawa ke Dinas Sosial guna dilakukan pendataan dan menjalani pembinaan sebelum dijemput pihak keluarga.
"Rata-rata mereka yang terjaring berusia 20 tahun, sebagian besar setelah menjalani pemeriksaan mengaku menjajakan diri melalui aplikasi di ponsel karena kebutuhan ekonomi, sengaja memilih kamar kos untuk menghindari razia," katanya.
Selama menjalankan profesinya, mereka bekerja sendiri, karena tinggal menunggu pria hidung belang yang masuk ke aplikasi pemesanan dan datang ke kamar kos yang sudah disepakati, sehingga tidak perlu keluar atau memesan kamar hotel.
Mereka yang terjaring, tambah dia, selain dilakukan pendataan dan pembinaan juga menjalani pemeriksaan kesehatan guna memastikan mereka tidak terjangkit HIV/AIDS atau penyakit lainnya.
"Mereka dikembalikan ke keluarga setelah ada yang menjemput, namun untuk ke depan ketika kembali terjaring sanksi tegas dan pembinaan akan dilakukan di panti sosial di luar kota Cianjur," katanya.