Helmi mengungkapkan sebagian besar wilayah Garut kewenangannya ada di sejumlah instansi lain yakni Perhutani dan BKSDA sehingga perlu menjalin sinergi untuk bersama-sama mengatasi banjir.
"Kabupaten Garut ini kebanyakan tanahnya itu ya milik perkebunan atau perhutanan. Namun, insya Allah saya ingin sinkron, ingin sinergi," katanya.
Ia menambahkan Pemkab Garut juga melakukan pembahasan persoalan banjir dengan BMKG terkait curah hujan yang tinggi melanda Garut padahal musim kemarau.
Baca juga: Warga Garut diminta siaga banjir luapan Sungai Cimanuk
Jawaban dari BMKG, kata dia, salah satunya karena pengaruh dari La Nina yaitu ada pemanasan di laut sehingga air menguap kemudian menjadi awan dan terjadi hujan padahal sudah memasuki musim kemarau.
"Karena banjir kemarin itu, kami dengan BMKG berbicara bahwa ini adalah efek daripada La Nina, jadi walaupun musim kemarau tapi karena ada pemanasan di laut jadi tetap air masih banyak menguap, kemudian menjadi awan, terjadilah hujan deras," katanya.
Helmi menambahkan Bupati Garut Rudy Gunawan sudah menginstruksikan langsung ke jajarannya agar melakukan langkah yang dapat mengakhiri permasalahan banjir di Garut.
"Jadi saya yakin ini adalah keinginan kita semua, tidak ada lagi banjir setelah ini," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Garut bahas penyelesaian banjir dengan BBWS Cimanuk di Cirebon
Pemkab Garut bahas penyelesaian banjir dengan BBWS Cimanuk
Rabu, 3 Agustus 2022 21:45 WIB