Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, minta perlunya melakukan upaya mengalihkan aliran drainase untuk mencegah terjadinya banjir yang melanda wilayah selatan Garut di Kecamatan Pameungpeuk.
"Harus ada penanganan aliran drainase untuk mengalihkan aliran air dengan pembuatan saluran air secara khusus," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garuat Aah Anwar Saefuloh di Garut, Rabu.
Ia menuturkan hujan yang mengguyur berlangsung lama di wilayah selatan Garut dan daerah sekitarnya menyebabkan bencana banjir menggenang wilayah Kecamatan Pameungpeuk, dampak luapan air aliran drainase di daerah itu.
Akibat banjir itu, kata dia, sempat mengganggu aktivitas masyarakat dan belajar siswa di SMP Negeri 1 Pameungpeuk karena sekolahnya terendam banjir, namun saat ini sudah surut dan aktivitas kembali normal.
"Sementara air sudah surut, aktivitas masyarakat sudah kembali normal," katanya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pemadam Kebakaran Kecamatan Pameungpeuk Dadan Wandani mengatakan hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Garut menyebabkan seluruh halaman di SMPN 1 digenangi air setinggi kurang lebih 50 sentimeter, sehingga kegiatan belajar mengajar terganggu dan terpaksa diliburkan.
Menurut dia, banjir tersebut sering terjadi saat musim hujan, terutama ketika hujan turun deras dan berlangsung lama, mengakibatkan air dari dari aliran drainase meluap dan menggenangi jalan, termasuk lingkungan sekolah.