Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menggelar rapat teknis penyusunan kajian risiko bencana (KRB) untuk mencegah kerugian materi dan jiwa karena Garut memiliki potensi tinggi terjadi bencana alam.
"Di mana kajian ini diharapkan menjadi bahan pedoman langkah Kabupaten Garut apabila ada hal-hal yang tidak diharapkan dalam bencana sudah bisa bergerak sesuai arahan kajian itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi usai rapat teknis penyusunan KRB di Garut, Rabu.
Baca juga: Seratus warga Garut penderita katarak dioperasi gratis
Ia menuturkan BPBD Garut melakukan rapat tersebut sebagai persiapan diri dalam menghadapi berbagai ancaman yang kemungkinan terjadi bencana alam, dari kajian itu akan menjadi pedoman untuk melakukan langkah tepat sesuai dengan arahan dan kajian.
Menurut dia, penyusunan kajian risiko bencana harus dilakukan karena kondisi Kabupaten Garut merupakan daerah yang memiliki potensi bencana alam yang tinggi, seperti longsor, banjir, gunung meletus, angin puting beliung, dan tsunami.
Potensi bencana alam itu, kata dia, tentunya harus menjadi perhatian khusus sehingga pemerintah daerah dalam melakukan tindakannya bisa meminimalisasi atau mencegah risiko dampak dari bencana tersebut.
"Kalau risiko bencana di Garut multihazard. Iya multihazard dalam artian segala bentuk bencana ada mulai dari banjir, longsor, angin puting beliung, gunung berapi, tsunami," katanya.
Ia menambahkan kajian tersebut juga membahas tentang regulasi yang akan menjadi pedoman petugas penanggulangan bencana ketika di lapangan dalam melakukan koordinasi, dan juga memperkuat kapasitas masyarakat.