New York (ANTARA) - Harga minyak sedikit menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), didukung oleh ketatnya pasokan dan setelah data menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS di tengah penyulingan AS mendorong aktivitas pemrosesan ke level tertinggi sejak sebelum pandemi virus corona dimulai.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik 47 sen atau 0,4 persen, menjadi menetap di 114,03 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli bertambah 56 sen atau 0,5 persen, menjadi ditutup di 110,33 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak naik ditopang pasokan ketat, ekspektasi permintaan lebih kuat
Stok minyak mentah AS turun satu juta barel pekan lalu, kata pemerintah, dengan persediaan bensin juga turun sedikit. Stok sulingan naik 1,7 juta barel. Pabrik penyulingan meningkatkan kecepatan pemrosesan, meningkatkan penggunaan kapasitas menjadi 93,2 persen, tertinggi sejak Desember 2019.
Pabrik penyulingan harus menjaga fasilitas berjalan pada kemiringan penuh untuk menghadapi permintaan yang tinggi, terutama dari luar negeri, karena ekspor produk olahan naik menjadi lebih dari 6,2 juta barel per hari pekan lalu. Ekspor yang tinggi dan pengurangan kapasitas penyulingan berarti stok bensin telah menyusut di Amerika Serikat.
Harga minyak menguat di tengah pasokan ketat dan penyulingan AS meningkat
Kamis, 26 Mei 2022 7:16 WIB