Singapura (ANTARA) - Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Rabu sore, didukung oleh ketatnya pasokan dan prospek meningkatnya permintaan dari awal musim mengemudi pada musim panas mendatang di Amerika Serikat sebagai konsumen minyak mentah terbesar dunia.
Minyak mentah berjangka Brent untuk Juli naik 44 sen atau 0,4 persen, menjadi diperdagangkan di 114,00 dolar AS per barel pada pukul 06.19 GMT. Brent berjangka naik 0,1 persen pada Selasa (24/5/2022) dan menguat untuk hari kelima beruntun.
Baca juga: Harga minyak naik saat prospek pasokan lebih ketat dan permintaan naik
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli terangkat 51 sen atau 0,5 persen, menjadi diperdagangkan di 110,28 dolar AS per barel. Kontrak WTI merosot 52 sen pada Selasa (24/5/2022).
Pasokan minyak mentah global terus mengetat karena pembeli menghindari minyak dari Rusia, eksportir terbesar kedua di dunia, di tengah sanksi menyusul invasinya ke Ukraina, yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus".
Menteri Luar Negeri Prancis yang baru mengatakan pada Selasa (24/5/2022) bahwa dia optimis bahwa mereka yang masih menentang paket sanksi baru Uni Eropa yang akan menghapus impor minyak Rusia ke blok tersebut dapat diyakinkan, dan bahwa blok tersebut akan mencapai kesepakatan yang akan berdampak pada pembatasan pasokan global.
Harga minyak naik ditopang pasokan ketat, ekspektasi permintaan lebih kuat
Rabu, 25 Mei 2022 15:45 WIB