Sekalipun ada, minyak goreng curah hanya mampu dijual terbatas oleh pedagang karena stok yang kurang.
Di Kota Bogor, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim dan Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto silih berganti melakukan tinjauan pasar.
Pada Kamis (24/2), Ketua DPRD Atang Trisnanto yang mendampingi Dedie Rachim menambahkan dengan kondisi ketersediaan yang terbatas, pedagang toko di Pasar Baru Bogor mengaku dari biasa diberi stok 10 dus minyak goreng kini hanya dijatah dua dus per pembelian.
Menurutnya dalam tata niaga mudah sekali terlihat alasan gejolak harga minyak goreng yang terjadi. Jika stok banyak maka harga menurun, sebaliknya jika stok menurun harga pun naik.
Semenjak penetapan HET oleh pemerintah pusat, stok yang dikirim masih terbatas sehingga perbedaan harga masih terjadi di pasar.
Bahkan, menindaklanjuti kelangkaan minyak goreng yang berkepanjangan Bima Arya meninjau langsung Depo minyak goreng tersebar di Perumahan Taman Cimanggu di Taman Cimanggu, Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal pada Kamis (7/4).
Kemudian, pada Selasa (12/4) Bima Arya mendampingi Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga meninjau ketersediaan minyak goreng curah di Pasar Baru Bogor. Ditemukan kondisi masih sama, pedagang mengeluh kekurangan stok untuk dijual.
"Untuk itu kita dukung agar kasus ini dibongkar hingga ke akar-akarnya. Semoga ini menjadi awal untuk memberantas permasalahan yang selama ini telah menyusahkan masyarakat," ujarnya.
Ketua DPRD Bogor apresiasi Kejagung tetapkan 4 tersangka korupsi CPO
Kamis, 21 April 2022 19:02 WIB