Bandung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Jawa Barat meminta warga di 20 kecamatan yang rawan banjir mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam itu, terutama saat cuaca ekstrem.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji di Bandung, Rabu, mengatakan pihaknya terus mengedukasi masyarakat untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi tersebut.
"Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang diakibatkan oleh parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembaban, dan temperatur," kata dia.
Baca juga: Karyawan di Menara Bank Mega Bandung berhamburan ke luar saat gempa Sukabumi
Selain kerawanan banjir di 20 kecamatan, katanya, ada juga bencana lainnya yang berpotensi melanda daerah setempat, seperti longsor dan banjir bandang.
Ia mencatat 24 kecamatan rawan longsor dan 13 kecamatan rawan banjir bandang.
Maka dari itu, ia menekankan kepada semua aparat kewilayahan di 31 kecamatan, 270 desa dan 10 kelurahan di Kabupaten Bandung untuk bersiaga mengantisipasi bencana hidrometeorologi.
"Seperti angin kencang, banjir, dan longsor. Terutama bagi wilayah yang rawan bencana," katanya.
Selain aparatur wilayah, katanya, semua pihak termasuk masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana yang bisa datang tiba-tiba.
Baca juga: Bupati Bandung usulkan ke Menko Luhut bangun danau buatan seluas 48 hektare
"Kita harus tetap meningkatkan kewaspadaan dalam upaya mengurangi risiko bencana harus tetap meningkatkan kewaspadaan dalam upaya mengurangi risiko bencana," katanya.
Dalam sepekan terakhir, tercatat dua warga yang menjadi korban tewas akibat bencana di Kabupaten Bandung. Mereka meliputi satu warga Rancaekek yang tewas akibat terbawa arus banjir dan satu warga Nagreg yang tewas tertimbun longsor.
Warga Kabupaten Bandung di 20 kecamatan agar waspada banjir
Rabu, 16 Maret 2022 14:59 WIB