Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi Tohoku University Jepang melakukan kajian bersama terkait mitigasi bencana alam untuk selanjutnya menjadi rekomendasi penyusunan kajian risiko bencana (KRB) di Garut.
"Hasil kajian ini nantinya akan menjadi rekomendasi untuk penyusunan kajian risiko bencana sebagai panduan lima tahunan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh saat kegiatan bertajuk Final Workshop On The All-Hazards Approach di Cipanas Baru, Kabupaten Garut, Rabu.
Ia menuturkan, kegiatan kajian tentang kebencanaan tersebut merupakan kerja sama BPBD Kabupaten Garut dengan Tohoku University melalui United Nations (PBB) untuk mengidentifikasi risiko bencana yang ada di wilayah Kabupaten Garut.
Kolaborasi antara BPBD Garut dan Tohoku University dalam melakukan kajian kebencanaan itu, kata Aah, merupakan pertemuan yang ketiga dalam rangkaian kerja sama yang sudah berjalan dengan kajian risiko mencakup seluruh jenis bencana.
"Risiko bencananya menyeluruh, tidak khusus, dan ini adalah pertemuan ketiga kali, dan mudah-mudahan nanti hasil kajian ini adalah rekomendasi buat kita, bahwa juga untuk kita menyusun KRB," katanya.
Ia menyampaikan, BPBD Garut saat ini sedang menyusun rencana penanggulangan bencana (RPB) sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Aah mengapresiasi terhadap perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam memfasilitasi kegiatan untuk menanggulangi daerah terdampak bencana alam.
BPBD Garut dan Universitas Jepang kaji bersama mitigasi bencana alam
Rabu, 13 November 2024 21:50 WIB