Garut (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan dana sebesar Rp75 miliar tahun anggaran 2022 untuk membantu sektor ekonomi kreatif lokal dengan memberikan stimulus pembelian produk dalam program Bangga Buatan Indonesia (BBI).
"Kita siapkan Rp75 miliar untuk program Bangga Buatan Indonesia, tahun ini," kata Sekretaris Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Riwud Mujirahayu saat acara Sosialisasi Program Pengembangan Ekonomi Kreatif di Hotel Harmoni Cipanas, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa.
Baca juga: Legislator harap Pemkab Garut bisa arahkan segmentasi produk khas daerah
Ia menuturkan Kemenparekraf melalui Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif telah menjalankan program tersebut pada 2021 dengan anggaran sebesar Rp75 miliar, kemudian tahun 2022 disiapkan lagi anggarannya sebesar Rp75 miliar untuk program BBI.
"Program Bangga Buatan Indonesia difokuskan teman-teman UMKM agar mereka mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk memperoleh dukungan dana," katanya.
Ia menyampaikan pelaku ekonomi kreatif yang ingin mendapatkan program bantuan itu tentu bisa mendaftarkannya secara daring melalui situs resmi Kemenparekraf.
Selain itu, lanjut dia, pelaku usaha ekonomi kreatif sudah memiliki produknya sendiri, sudah berizin, dan sudah berjalan jualannya di pasar digital.
"Bertujuan untuk membantu bergeraknya perekonomian melalui sektor ekonomi
kreatif lokal dengan memberikan stimulus berupa voucher pembelian produk fesyen, kriya dan kuliner melalui e-commerce," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf RI dorong Garut untuk raih predikat kabupaten kreatif
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut yang membawahi Bidang Ekonomi Kreatif, Budi Gan Gan menambahkan Garut merupakan kabupaten yang memiliki banyak potensi usaha ekonomi kreatif yang perlu didorong oleh pemerintah.
Menurut dia, permasalahan yang dialami pelaku usaha ekonomi kreatif salah satunya permodalan, selain masalah lain yaitu meningkatkan kemampuan sumber daya manusia maupun melakukan inovasi produk.
"Ekonomi kreatif yang perlu diperhatikan yaitu terkait permodalan selain melakukan pelatihan-pelatihan," katanya.
Ia menyampaikan pihaknya dalam mendorong pelaku usaha ekonomi kreatif salah satunya dengan memberikan pelatihan-pelatihan, dan juga mendatangkan perbankan untuk memudahkan akses mendapatkan modal.
"Kami terus melakukan pelatihan, kami juga mendatangkan perbankannya langsung dihadapkan kepada pelaku usahanya," kata Budi.
Baca juga: Kemenparekraf diminta bantu sektor ekonomi kreatif Kabupaten Cirebon
Rp75 miliar disiapkan Kemenparekraf untuk bantu ekonomi kreatif lokal
Selasa, 15 Maret 2022 20:15 WIB