Tasikmalaya (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengimbau orang tua lebih aktif mengawasi anaknya yang sedang belajar di pondok pesantren untuk lebih tahu setiap perkembangannya, termasuk bisa mencegah terjadinya tindakan melanggar hukum, seperti kasus asusila di Bandung.
"Kalau di pesantren yang benar orang tua ini tidak memberikan secara full, tetapi tetap harus ada ngalongok (menjenguk) ke pesantren. Pesantren saya ada libur setahun dua kali. Orang tua boleh menengok perkembangan anak di pesantren, sehingga terpantau pendidikan, kesehatan dan lainnya, tidak cukup dengan telepon," kata Uu di Pondok Pesantren Al Ruzhan, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis.
Baca juga: Para santri pesantren oknum guru asusila di Bandung dipindahkan
Ia menyampaikan adanya imbauan itu sebagai tindak lanjut munculnya kasus santriwati yang menjadi korban asusila oleh seorang oknum guru ngaji di Kota Bandung.
Uu menyampaikan prihatin dengan adanya kasus tersebut. Untuk itu pelakunya harus diproses sesuai aturan hukum yang berlaku dan berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di lingkungan lembaga pendidikan.
"Pertama saya berharap kejadian ini tidak terulang kembali. Kedua, saya merasa prihatin sebagai komunitas pondok pesantren, kejadian semacam ini," katanya.
Wagub Jawa Barat imbau orang tua aktif awasi anaknya di pesantren
Kamis, 9 Desember 2021 21:21 WIB