Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor menunggu pengumuman perpanjangan kebijakan pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) dari pemerintah pusat.
Wali Kota Bogor Bima Arya di Kota Bogor, Senin mengatakan kalau berdasarkan skoring data zonasi risiko pada pemerintah pusat, Kota Bogor saat ini sudah berada pada zona oranye atau tingkat risiko sedang dengan skor pada kisaran 1,81 hingga 2,40.
"Apakah pemerintah pusat akan memperpanjang pelaksanaan PPKM dalam level empat atau dalam level tiga, itu terserah pada keputusan pemerintah pusat," katanya.
Menurut Bima Arya, Kota Bogor sejak pekan lalu sudah berstatus zona oranye, setelah selama tiga pekan sebelumnya berada di zona merah.
Namun, Kota Bogor yang berada dalam aglomerasi Jabodetabek, pada perpanjangan pelaksanaan dalam PPKM selama sepekan, yang diumumkan pemerintah pusat, pada pekan lalu, masih dalam level empat.
"Kota Bogor saat ini menunggu arahan dan keputusan dari pemerintah pusat soal perpanangan PPKM. Kami optimistis akan membaik," katanya.
Berdasarkan data peta zonasi risiko, saat ini di wilayah aglomerasi Jabodetabek sebagian besar daerah sudah turun menjadi zona oranye, hanya kota dan Kabupaten Bekasi, yang masih zona merah.
Bima menjelaskan, sebagai daerah berstatus zona oranye, diharapkan ada relaksasi terutama pada sektor ekonomi, seperti mal, pertokoan, restoran, tempat kuliner, dan fasilitas publik lainnya.
Namun, Pemerintah Kota Bogor akan tetap mengintensifkan pelaksanaan vaksinasi kepada warga untuk mengejar target vaksinasi 100 persen pada Oktober mendatang. "Pemerintah kota juga akan terus mensosialisasikan pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat," katanya.
Baca juga: Polresta Bogor lanjutkan vaksinasi keliling di RT zona merah
Baca juga: Polresta Bogor laksanakan vaksinasi massal keliling di RT zona merah
Baca juga: BIN gelar tes usap di Kota Bogor cegah penyebaran COVID-19 di zona merah