Jakarta (ANTARA) - Pemerintah akan memantau pergerakan kasus dalam satu hingga dua pekan ke depan dari saat ini untuk melihat dampak persebaran COVID-19 setelah momentum peningkatan pesat mobilitas masyarakat pada Idul Fitri 1443 Hijriah/Lebaran 2022.
Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, mengatakan mobilitas masyarakat yang tinggi saat perayaan Idul Fitri 1443 H berdampak positif bagi perekonomian, namun juga meningkatkan risiko persebaran virus COVID-19.
Baca juga: Kasus COVID-19 usai Lebaran terlihat dalam 25 hari ke depan
Oleh karena itu dalam satu hingga dua pekan ke depan, pemerintah akan memperkuat pengujian (testing) dan pelacakan (tracing) kontak erat kasus COVID-19.
“Pemerintah akan memantau pergerakan kasus dalam satu hingga dua minggu ke depan dengan memperkuat testing dan tracing,” kata Menko Luhut Pandjaitan yang juga Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.
Saat perayaan Idul Fitri, Menko Luhut memerinci bahwa mobilitas masyarakat yang keluar rumah meningkat hingga 48,1 persen dibandingkan tingkat acuan (baseline). Selain itu Indeks Belanja Mandiri melonjak hingga 31 persen dibandingkan Idul Fitri tahun 2021.