Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan jumlah desa wisata yang didaftarkan oleh pengelola untuk berkompetisi di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 melampaui target, hingga Jumat pagi ini, jumlah yang terdaftar adalah 1.583 peserta.
"Saya kagum sekaligus tersanjung. Kemarin saat membuka Bimtek untuk Zona A saya berdoa alangkah baiknya (jumlah peserta) tembus 1.500. Dan hari ini sudah tembus 1.580 dan dalam 15 menit terakhir sudah bertambah 4 (desa wisata) lagi yang masuk. Dan yang sudah tergabung dalam jaringan desa wisata juga sudah lebih dari 1.600," kata Sandiaga Uno saat meluncurkan kegiatan "Bimtek & Workshop Online Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021" untuk zona B (NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat), Jumat.
Menparekraf mengatakan, ADWI 2021 awalnya ditargetkan dapat menjaring 700 peserta. Namun hingga hari ini jumlah peserta meningkat dua kali lipat. Hal tersebut menunjukkan antusiasme masyarakat, khususnya pengelola desa wisata serta pemerintah daerah, untuk membangun kemajuan desa melalui desa wisata menuju kemandirian dan Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur. Desa wisata sebagai simbol kebangkitan ekonomi nasional.
Sandiaga menjelaskan, sebagai salah satu kekuatan pariwisata yang mengedepankan pelestarian budaya dan lingkungan, Kemenparekraf akan selalu sepenuhnya mendorong penguatan desa wisata.
Dengan demikian diharapkan akan dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya baik di sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif dan memiliki manfaat ekonomi secara berkeadilan yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Pengembangan potensi desa dapat mempercepat kemajuan desa menuju kemandirian.
Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada kepala daerah yang telah telah membangun sinergi positif untuk kemajuan ekonomi daerah. Termasuk kepada kepala desa serta penggiat desa wisata yang telah bekerja keras memberikan kontribusi nyata untuk ekonomi nasional.
"Melalui kegiatan ini, diharapkan mampu meningkatkan daya saing pariwisata dengan peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola desa wisata secara digital dengan mengembangkan kreativitas dalam membuat konten kreatif sebagai media promosi pariwisata," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Batas akhir pendaftaran ADWI 2021 masih akan dibuka hingga Jumat (16/7) pukul 23.59 WIB. Menparekraf berharap sisa waktu yang ada dapat dimanfaatkan oleh pengelola desa wisata, pemerintah provinsi dan daerah untuk mendaftarkan desa wisata yang ada di wilayahnya untuk berpartisipasi di ajang ADWI 2021 yang menyiapkan hadiah miliaran rupiah.
"Kita akan all out di Kemenparekraf untuk mendorong desa wisata. Mari bersama pulihkan ekonomi melalui desa wisata. Wujudkan kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif dan jadikan Indonesia sebagai negara tujuan wisata kelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat. Desa wisata simbol kebangkitan ekonomi nasional," kata Menparekraf.
"Bukan Indonesia yang membangun desa, tapi desalah yang membangun Indonesia. Saya ucapkan selamat mengikuti kegiatan kepada peserta, semoga dapat mempertajam pemahaman dan memaksimalkan persiapan untuk lanjut ke tahap selanjutnya di ajang ADWI 2021," kata Menparekraf Sandiaga.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, mengatakan, ADWI 2021 bertujuan menjadikan desa wisata di Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia dan berdaya saing yang mampu mendorong pembangunan daerah, kesejahteraan masyarakat, serta sebagai ajang promosi potensi desa wisata kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Mengusung tema Indonesia Bangkit, ADWI 2021 diharapkan dapat mendorong semua pelaku wisata dan industri kreatif untuk dapat menjadikan desa wisata mampu berkembang dalam menopang perekonomian bangsa Indonesia menjadi kuat, tangguh, dan bangkit kembali dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19.
Penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2021 didasarkan atas empat pilar pengembangan pariwisata berkelanjutan yaitu; tata kelola, ekonomi lokal, sosial budaya, dan pelestarian lingkungan yang terdiri dari tujuh kategori penilaian. Yakni kategori homestay, toilet, suvenir, desa digital, CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability), konten kreatif, serta daya tarik wisata.
"Kategori penilaian tersebut diharapkan dapat menjadi tolok ukur bagi pengelola desa wisata dan pelaku ekonomi kreatif di desa wisata untuk mengembangkan desa wisata agar lebih berkualitas dan berkelanjutan," kata Vinsensius Jemadu.
Baca juga: Satgas Bogor pastikan wisata di desa taat aturan PPKM darurat
Baca juga: Pangandaran diusulkan jadi Pusat Desa Maju Wisata
Baca juga: Tiga desa di Garut diusulkan ikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia
Jumlah peserta Anugerah Desa Wisata Indonesia lampaui 1.500 desa
Jumat, 16 Juli 2021 17:34 WIB