Jakarta (ANTARA) - Guru Besar IPB University bidang Ilmu Ekofisiologi Tanaman Prof Sandra Arifin Aziz mengatakan masyarakat Indonesia sudah mengenal rempah sebagai jamu dan kosmetik sejak tahun 400 Masehi.
“Masyarakat Indonesia telah mengenal rempah sebagai jamu tradisional dan untuk kecantikan sudah sejak jaman dahulu,” ujar Prof Sandra dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Pakar rempah dari IPB University itu juga menyampaikan bahwa, masyarakat Indonesia telah turun temurun mengenal dan menggunakan rempah untuk obat dan kosmetik dari nenek moyangnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, rempah-rempah sudah lama dikenal masyarakat Indonesia.
“Mereka mengenal rempah tidak hanya sekedar bumbu masakan. Rempah telah dikenal sebagai bahan kosmetik hingga obat tradisional,” tambah dia.
Aneka rempah-rempah seperti cengkeh, kunyit, jahe, temulawak, daun jati belanda memiliki khasiat yang dibutuhkan manusia diantaranya peluruh lemak, anti inflamasi dan antioksidan sehingga cocok dijadikan sebagai bahan jamu.
Sebagai bahan kosmetika, aneka rempah-rempah seperti kunyit, jahe, kayu manis, cengkeh dan kapulaga berkhasiat sebagai penghalus kulit, pencerah warna kulit, dan sebagai campuran pengharum kosmetik.
Baca juga: Tembus pasar internasional, binaan Pertamina hasilkan olahan rempah
Baca juga: Sejarawan Unpad: Bongkar naskah tumbuhan obat era kolonial
Baca juga: Minum jamu ala Jokowi untuk cegah corona