Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memaparkan potensi wisata di Ibu Kota Jawa Barat itu kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno untuk meminta dukungan promosi serta anggaran.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan dukungan dari Kemenparekraf itu dibutuhkan untuk mengembangkan pariwisata Kota Bandung yang terdampak pandemi COVID-19.
“Beberapa destinasi wisata baru yang siap dipromosikan di antaranya The Hallway Kosambi, Kala Kini Nanti, Sein Farm, Kampung Kreatif dan co-working space di setiap kecamatan di Kota Bandung,” kata Yana dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Yana menjelaskan, di masa pandemi ini perekonomian Kota Bandung mengalami penurunan. Sehingga perlu adanya bantuan, kerja sama, dan kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kota Bandung dalam mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Ada beberapa hal yang dimohon dari Pemerintah Pusat. Karena masa pandemi ini perekonomian Kota Bandung juga terdampak. Sehingga kita sangat membutuhkan bantuan DAK (Dana Alokasi Khusus) untuk pembangunan fisik dan non fisik," katanya.
Selain itu, tambahnya, bantuan promosi juga. Semoga bisa maksimal di media sosial milik Pak Menteri ataupun kanal promosi yang dimiliki oleh Kemenparekraf.
Yana mengungkapkan, Kota Bandung secara geografis tidak memiliki pendapatan banyak dari sumber daya alam sehingga sangat bergantung pada jasa pariwisata dan industri kreatif.
Untuk itu, Pemkot Bandung meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan dukungan stimulus ataupun dorongan bagi peningkatan jasa pariwisata dan industri kreatif di Kota Bandung.
“Sertifikasi kompetensi bagi usaha dan pelaku usaha di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Bandung,” kata dia.
Dengan adanya dukungan tersebut, menurut Yana kolaborasi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Bandung bisa berjalan baik.
“Semoga dengan adanya dorongan dari Pemerintah Pusat, kolaborasi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Bandung bisa berjalan baik,” katanya.
Baca juga: Alasan Dinkes vaksinasi lansia di Bandung lambat
Baca juga: Kabupaten Bandung diguncang gempa berkedalaman 4 km