Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat memastikan 14.060 dosis vaksin Sinovac yang tiba pada Selasa, tersimpan di ruangan khusus untuk memastikan keamanan vaksin saat digunakan nanti.
Vaksin COVID-19 asal China itu dikirimkan dari Biofarma Bandung menggunakan Pos Logistics ke UPTD Instalasi Farmasi, Komplek Perumahan Bumyagara Jalan Bayan 1 Nomor 1, Kelurahan Mustikajaya, Kota Bekasi.
"Terkait tempat penyimpanan vaksin ini, kami pastikan keamanannya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati di Bekasi, Selasa.
Tanti menyebut tempat vaksin ini memiliki suhu tertentu sesuai standar Kementerian Kesehatan. Pihaknya memastikan tidak menyimpan vaksin itu di sembarang lokasi.
"Oleh karena itu diperlukan cold chain untuk penyimpanan bagi tempat vaksin, lalu vaksin calier itu membawa pada saat pelaksanaan. Itu menjadi standar, karena vaksin harus tetap aman," katanya.
Selain cold chain, kata dia, ada alternatif lain yang lebih banyak dimiliki setiap lokasi penyimpangan vaksin di daerah yakni kulkas dua pintu.
"Ada alternatif lain memang yang lebih dipunyai oleh semuanya yaitu dengan kulkas dua pintu dengan catatan itu tidak boleh dibuka tutup," ucapnya.
Menurut dia penggunaan cold chain sebagai tempat penyimpanan vaksin dikarenakan lebih aman dan sesuai standar.
"Kita mencoba yang aman, yaitu dengan standarnya menggunakan cold chain itu untuk menyimpan vaksin tersebut, karena harus dengan suhu tertentu," katanya.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan aparat Kepolisian dan TNI untuk melakukan penjagaan di area gudang penyimpangan vaksin tersebut.
"Tentu juga dengan penjagaan ketat aparat di area lokasi penyimpanan vaksin untuk menghindari terjadinya hal tak diinginkan," kata dia.
Baca juga: Vaksin COVID-19 produk Sinovac tiba di Kota Bekasi
Baca juga: Wali Kota Bekasi bersedia jadi orang pertama disuntik vaksin COVID-19
Baca juga: Legislator Bekasi apresiasi pemerintah datangkan vaksin Sinovac