Cianjur (ANTARA) - Satgas COVID-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyiapkan seribuan alat tes cepat antigen yang akan disebar ke sejumlah check point yang ada di tempat wisata setempat selama libur panjang akhir tahun, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus berbahaya itu terbawa wisatawan.
"Masing-masing tempat wisata akan disebar 200 sampai 250 alat tes cepat antigen, untuk memeriksa kesehatan wisatawan yang datang. Tempat wisata yang menjadi sasaran seperti Kebun Raya Cibodas, Taman Bunga Nusantara, Savilage, Kota Bunga dan Puncak Pass," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal saat dihubungi di Cianjur, Jumat.
Ia menjelaskan, wisatawan yang datang baik lokal maupun dari luar akan mendapat pemeriksaan dari petugas di masing-masing tempat wisata, termasuk pedagang yang banyak bertemu dengan berbagai kalangan, menjadi sasaran petugas untuk dilakukan tes cepat antigen.
Pengunaan alat tes cepat tersebut, ungkap dia, sangat efektif karena dapat langsung diketahui kondisi kesehatan orang yang diperiksa tanpa harus menunggu hasil dari lab, jika terdapat hasil positif yang bersangkutan akan langsung menjalani isolasi di tempat yang sudah disediakan.
"Upaya memutus mata rantai penyebaran yang saat ini terjadi secara sporadis, terus kita lakukan agar angka penularannya tidak terus bertambah. Kami juga berharap tidak ada peningkatan selama malam pergantian tahun, karena upaya Forkopimda mencegah kerumunan orang cukup maksimal," katanya.
Hingga saat ini, tambah dia, pasien terpapar COVID-19 di Kabupaten Cianjur mencapai 1.300 orang dan baru 600 orang yang dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi di sejumlah tempat seperti rumah sakit, wisma kesehatan dan vila khusus, sehingga pihaknya akan terus melakukan tes cepat diberbagai kalangan dan lingkungan.
"Tidak hanya perkantoran dan lingkungan warga, gugus tugas akan menyisir seumlah cafe dan restoran untuk mengambil sampel pengunjung yang datang, guna mengetahui kesehatannya, sedangkan untuk tamu hotel, sudah diserahkan ke pihak pengelola untuk melakukan antisipasi yang sama," katanya.
Pihaknya terus mengimbau warga untuk meningkatkan kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari virus berbahaya, tidak membuat acara yang dapat mengundang kerumunan karena akan rentan terjadi panularan serta pengelola cafe dan restoran benar-benar membatasi jumlah tamu yang datang.
Baca juga: Belasan wisatawan jalani tes cepat antigen di Puncak-Cipanas Cianjur
Baca juga: Wisatawan ke Cianjur wajib tunjukkan surat bebas COVID-19 antigen