Cianjur (ANTARA) - DPRD Provinsi Jawa Barat, mencatat minimnya saluran irigasi yang berfungsi dengan baik membuat petani di Kabupaten Cianjur kesulitan dalam meningkatkan kualitas dan produksi pertanian karena hanya mengandalkan hujan atau lahan tadah hujan.
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jabar Dapil Cianjur RK Dadan Surya Negara di Cianjur Senin, mengatakan untuk membangun pertanian di Cianjur diawali dengan memperbaiki irigasi secara gotong royong antara pemerintah daerah dan petani.
"Kami sudah bertemu dengan beberapa kelompok tani di Cianjur yang siap melakukan gotong-royong agar saluran irigasi berjalan dengan baik, tinggal perhatian dari pemerintah daerah, provinsi dan pusat untuk memperbaiki," katanya.
Ia menjelaskan saat bertemu langsung dengan beberapa kelompok tani di Cianjur dan melihat langsung kondisi pertanian khususnya saluran irigasi yang tidak berfungsi dengan baik meski sudah diperbaiki pemerintah seperti di Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah.
Dimana sebagian besar lahan sawahnya adalah tadah hujan, sehingga sepanjang tahun petani hanya bisa menanam padi sebanyak dua kali sedangkan saluran irigasi sudah ada namun air tidak mengalir maksimal karena terjadi pendangkalan ditambah banyaknya sampah.
"Untuk meningkatkan kualitas pertanian di Cianjur adalah pengairan atau irigasi, karena sumber air memadai untuk lahan pertanian tidak hanya mengandalkan hujan tinggal bagaimana memperbaiki saluran-nya melintas ke sawah," katanya.
Bahkan pihaknya segera membatu petani melalui dinas terkait di Pemkab Cianjur untuk menurunkan alat berat guna normalisasi saluran irigasi yang tidak berjalan maksimal karena terjadi pendangkalan dan sampah yang menumpuk, sehingga air dapat mengalir setiap hari.
"Kami akan meminta ke pemerintah daerah, propinsi dan pusat untuk membantu pemulihan kembali saluran irigasi yang tidak berfungsi dengan maksimal sehingga dapat menunjang hasil panen petani dengan kualitas tinggi serta produksi meningkat," katanya.