Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat mulai mencari lahan yang aman dari bahaya bencana alam untuk merelokasi warga yang rumahnya terdampak bencana tanah longsor di Kecamatan Talegong dan Cisewu karena lahan yang selama ini dijadikan pemukiman penduduk rawan bencana.
"Ya sekarang lagi cari lahan dulu yang cocok untuk relokasi warga di sana," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan sudah menerjunkan petugas untuk mencari lahan di wilayah Cisewu dan Talegong yang selanjutnya bisa diusulkan sebagai lahan relokasi bagi warga korban longsor.
Selama ini, lanjut dia, petugas di lapangan belum mendapatkan lahan yang cocok untuk dijadikan pemukiman rumah penduduk karena tempatnya perbukitan yang dinilai bahaya terjadi bencana alam seperti longsor maupun pergerakan tanah.
"Susah cari tempatnya, sampai saat ini belum ada tanah yang luas, ada tanah yang datar tapi tidak luas," katanya.
Menurut dia kondisi tanah yang terdampak bencana longsor di Cisewu dan Talegong cukup memprihatinkan dan dikhawatirkan terjadi longsor susulan ketika turun hujan di daerah itu.
Pemerintah daerah, kata dia, terus berupaya menanggulangi warga yang terdampak bencana tanah longsor dengan menyiapkan tempat pengungsian dan kebutuhan makannya setiap hari.
"Kita siapkan kebutuhannya, sehari kebutuhan makan saja untuk pengungsi kita siapkan sekitar Rp20 juta," kata Bupati.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mencatat ada 59 kepala keluarga atau 180 jiwa harus mengungsi di Kecamatan Talegong dan 245 kepala keluarga atau 676 jiwa harus mengungsi di Kecamatan Cisewu.
Baca juga: Pemkab Garut salurkan kebutuhan korban longsor di pengungsian
Baca juga: Jalan lintas selatan Bandung-Garut di Talegong tertimbun tanah longsor
Baca juga: Bencana longsor terus terjadi di Garut rusak dan ancam puluhan rumah
Pemkab Garut cari lahan untuk relokasi korban longsor
Senin, 7 Desember 2020 19:48 WIB