Cirebon (ANTARA) - Sebanyak 12 guru di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap secara massal yang dilakukan Satgas Penanganan COVID-19 setempat.
"Dari data yang ada sampai Sabtu, terdapat 12 orang guru terkonfirmasi positif COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni di Cirebon, Sabtu.
Ia menjelaskan Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cirebon terus melakukan tes usap massal terhadap guru, tenaga kesehatan, dan sejumlah warga yang sempat kontak erat dengan pasien positif.
Tes usap massal kepada guru, lanjut Enny, karena saat ini ada beberapa kecamatan di Kabupaten Cirebon telah menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.
Dengan adanya kejadian tersebut, ia telah merekomendasikan sekolah tempat guru yang positif COVID-19 itu bertugas untuk ditutup sementara waktu.
"Pasiennya harus isolasi mandiri terlebih dahulu. Kalau mau KBM tatap muka lagi pemeriksaan harus negatif," tuturnya.
Tes usap yang dilakukan Satgas Penanganan COVID-19 juga menyasar tenaga kesehatan dengan menyiapkan 9.000 "kit reagen ekstraksi Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR)".
"Kita sediakan 9.000 reagen untuk uji usap, satu puskesmas sampelnya 150 orang. Ini bukan hanya guru, ada juga tenaga kesehatan," kata Enny.
Baca juga: Di Cirebon jumlah pasien COVID-19 dengan gejala meningkat
Baca juga: Semua ruang isolasi rumah sakit di Kabupaten Cirebon penuh pasien COVID-19