Cibinong, Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Ade Yasin mengungkapkan hasil tes cepat virus corona jenis baru digelar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Barat di tiga titik di kawasan Puncak Kabupaten Bogor pada Sabtu.
"Total yang mengikuti pemeriksaan 776 orang, hasilnya sembilan orang reaktif," ungkapnya saat dihubungi ANTARA di Bogor, Sabtu.
Pemeriksaan secara massal itu berlangsung di tiga tempat yang biasa ramai dikunjungi wisatawan, yakni di Masjid At Taawun Kecamatan Cisarua 200 orang diperiksa, di mana enam di antaranya reaktif.
Selain itu, di Agrowisata Gunung Mas Kecamatan Cisarua 252 orang yang diperiksa, di mana tiga di antaranya reaktif, sedangkan di halaman Masjid Harakatul Jannah Gadog Kecamatan Ciawi 324 orang diperiksa dan hasilnya nihil reaktif.
Ade Yasin menyebutkan sedikitnya 2.000 alat tes cepat dan 500 alat tes usap disediakan dalam pemeriksaan tersebut.
Dia mengatakan mereka yang dinyatakan reaktif dari hasil tes cepat, langsung dilakukan pemeriksaan usap di tempat yang sama.
Baca juga: 12 warga Cibinong reaktif dari hasil tes cepat COVID-19 oleh BIN
Ketua Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu, mengatakan pemeriksaan secara massal dilakukan karena Jalur Puncak Kabupaten Bogor belakangan mulai dipadati kembali para wisatawan saat akhir pekan, meski masih dalam situasi penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional.
“Kemarin sempat viral video lautan manusia di Puncak, kendaraan yang datang saat itu didominasi dari kendaraan plat luar Bogor. Makanya, hari ini juga diprioritaskan orang luar Jawa Barat dulu yang tes,” kata Ade Yasin.
Petugas, kata dia, akan terus menggelar pemeriksaan COVID-19 secara masif di Kabupaten Bogor, khususnya di lokasi-lokasi yang menjadi ruang publik.
“Mudah-mudahan langkah hari ini tepat, terima kasih untuk semua unsur yang terlibat, semoga dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dan Kabupaten Bogor siap menyambut 'new normal' (normal baru)," katanya.
Baca juga: Pemkab Bogor terjunkan tim khusus bantu adaptasi normal baru