Cianjur (Antaranews Jabar) - Belasan rumah di dua kampung di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat, mengalami pergerakan tanah yang terjadi sejak dua hari terakhir yang disertai hujan deras.
Bahkan beberapa orang kepala keluarga terpaksa mengungsikan anggota keluarganya ke tempat aman guna menghindari hal yang tidak diinginkan karena pergerakan tanah terus meluas dan semakin dalam.
Intensitas hujan yang cukup tinggi membuat rumah warga yang terdampak rusak dibagian dinding dan lantai.
Kapolsek Cidaun AKP Falahudin kepada wartawan, Jumat mengatakan pergerakan tanah terus meluas sejak satu tahun terakhir dan kini semakin parah sehingga mengancam 15 rumah dan bangunan sekolah dasar di Kampung Cibitung, Desa Mekarjaya yang sebagian besar warganya sudah mengungsi.
Baca juga: Pergerakan tanah di Bandung Barat faktor kemiringan, kata PVBG
"Setelah satu tahun pergerakan tanah kembali terjadi di kawasan Ini dan terus meluas sehingga merusak rumah warga dibagian dinding dan lantai mengalami retak. Luas dan kedalaman pergerakan terus bertambah seiring intensitas hujan yang cukup tinggi," katanya.
Ia menjelaskan, pergerakan tanah dan longsor juga mengancam 6 rumah di Kampung Ekor Mustika, Desa Mekarjaya, sehingga 15 jiwa diungsikan terutama ketika hujan turun deras dan malam menjelang. Warga memilih mengungsi karena takut ketika malam hari longsor dan pergerakan tanah tiba-tiba terjadi.
"Saat hujan turun deras, kami mengimbau warga di wilayah tersebut untuk mengungsi ke tempat aman. Malam hari warga tidak berani tidur di rumahnya karena dekat dengan tebing yang bisa Setiap waktu mengalami longsor. Harapan warga dapat segera direlokasi ke tempat yang lebih Aman," katanya.
Sedangkan peristiwa tersebut, tambah dia, telah dilaporkan ke Pemkab Cianjur, BPBD Cianjur, melalui desa dan Kecamatan, dengan harapan dapat membantu meringankan beban warga dengan mengirim bantuan logistik dan relokasi perkampungan.
Baca juga: Kuningan bangun 520 hunian sementara korban pergerakan tanah