Bandung (ANTARA) - Imunisasi berperan penting dalam memberikan perlindungan dari berbagai penyakit menular yang berpotensi menimbulkan komplikasi berbahaya. Selain itu, program imunisasi juga membantu meminimalisasi penyebaran penyakit di tengah masyarakat.
Imunisasi dasar memberikan perlindungan bagi anak dan membantu membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. Kekebalan ini berperan penting dalam melindungi orang-orang yang tidak dapat menerima vaksin karena kondisi kesehatan tertentu.
Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi diberikan pada rentang usia yang sudah ditentukan agar manfaat dan efektivitasnya dapat optimal.
Dari laman halodoc, berikut ini jadwal imunisasi anak sesuai usia dan jenisnya.
1. Usia 0–6 bulan
- Hepatitis B: Diberikan empat kali (24 jam setelah lahir, usia 2, 3, dan 4 bulan), dengan booster di usia 18 bulan.
- DPT: Tiga kali (usia 2, 3, dan 4 bulan), dengan booster di usia 18 bulan dan 5–7 tahun.
- BCG: Sekali, usia 0–1 bulan.
- HiB: Tiga kali (usia 2, 3, dan 4 bulan), dengan booster di usia 18 bulan.
- Polio: Polio oral diberikan saat lahir hingga usia 1 bulan, dan berulang di usia 2, 3, dan 4 bulan. Polio suntik diberikan setidaknya dua kali sebelum anak berusia 1 tahun.
- PCV: Tiga kali (usia 2, 4, dan 6 bulan), dengan booster di usia 12–15 bulan.
- Rotavirus:
Monovalen: Dua dosis (usia 6 minggu, dan 4 minggu setelahnya).
Pentavalen: Tiga dosis (usia 6–12 minggu, dengan interval 4–10 minggu antar dosis).
2. Usia 6–12 bulan
- Influenza: Diberikan di usia 6 bulan dan diulang setiap tahun hingga usia 18 tahun.
- Japanese Encephalitis (JE): Satu kali pada usia 9 bulan, dengan booster di usia 2–3 tahun.
- MMR: Satu kali di usia 9 bulan, dengan booster di usia 18 bulan atau 5–7 tahun.
3. Usia 12–24 bulan
- Hepatitis A: Dua dosis (dimulai usia 12 bulan, dengan interval 6–12 bulan).
- Varisela: Dua dosis (usia 12–18 bulan, dengan jarak 6 minggu hingga 3 bulan).
4. Usia 2–18 tahun
- Tifoid: Satu kali di usia 2 tahun, diulang setiap 3 tahun.
- Dengue: Dua dosis (usia 6–16 tahun, dengan jarak antar dosis 3 bulan).
- HPV: Dua dosis untuk anak perempuan usia 9–14 tahun (interval 6–15 bulan).
Beberapa jenis vaksin penting yang termasuk dalam imunisasi dasar lengkap adalah:
- Polio: Mencegah kelumpuhan akibat polio.
- Hepatitis B: Melindungi dari infeksi hati kronis.
- BCG: Mencegah tuberkulosis (TB) berat.
- HiB: Mencegah infeksi Haemophilus influenzae tipe B, seperti meningitis.
- DPT: Mencegah difteri, pertusis, dan tetanus.
- MMR: Melindungi dari campak, gondok, dan rubella.
- Rotavirus: Menghindari diare berat.
- PCV: Melindungi dari pneumonia.
Anak yang belum menerima imunisasi sesuai jadwal masih dapat mengikuti imunisasi kejar hingga usia 18 tahun, meski tidak semua vaksin dapat diberikan sebagai susulan.
Oleh karena itu, orang tua disarankan segera berkonsultasi dengan dokter agar jadwal imunisasi anak tetap teratur dan risiko penularan penyakit dapat diminimalkan.
Sebelum pelaksanaan imunisasi, pastikan anak beristirahat dengan cukup dan sudah makan satu hingga dua jam sebelumnya. Kenakan juga pakaian yang nyaman dan mudah dilepas untuk mempermudah proses penyuntikan.
