Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan kesiapan sarana prasarana (sarpras) dan sumber daya manusia (SDM) di rumah sakit untuk pencapaian cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC) prioritas dapat berjalan di Kabupaten Cianjur.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Hendra Hendrawan di Cianjur, Minggu, mengatakan kepastian tersebut berdasarkan dengan terakreditasinya seluruh rumah sakit di Cianjur dan telah dilakukan proses evaluasi serta verifikasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, termasuk terhadap SDM tenaga kesehatan.
"Kami memastikan berbagai pelayanan dalam UHC yang dapat dilakukan di rumah sakit di Cianjur, sudah tersedia mulai dari ruangan rawat inap, termasuk tenaga medis dan tenaga kesehatan sebagai penunjang, termasuk kerja sama dengan BPJS yang sudah melakukan evaluasi dan verifikasi," katanya.
Pihaknya optimistis UHC dapat segera diterapkan karena per 1 Juli 2025 capaian UHC di Kabupaten Cianjur 103,94 persen atau 2.742.833 jiwa dari jumlah penduduk 2.638.825 jiwa berdasarkan data penduduk semester 2 tahun 2024 karena data penduduk semester 1 tahun 2025 belum rilis.
Dia menjelaskan keaktifan peserta 73,51 persen atau 1,9 juta, dan yang tidak aktif 0,8 juta, dimana anggaran murni APBD 2025 untuk BPJS Kesehatan yang dialokasikan sebesar Rp175 miliar dan di anggaran parsial menjadi Rp258 miliar.
Bahkan dalam dokumen pelaksanaan anggaran perubahan APBD Cianjur 2025 terjadi penambahan anggaran untuk kekurangan UHC sebesar Rp9 miliar menjadi Rp268 miliar, sehingga persyaratan untuk penerapan UHC di Cianjur dapat tercapai sebelum akhir tahun.
"Tambahan anggaran termasuk untuk mengakomodasi kebutuhan penambahan peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan yang dinonaktifkan untuk selanjutnya menjadi tanggungan pemerintah daerah," katanya.
