Bandung (ANTARA) - Masa pakai "handphone" umumnya berkisar antara tiga hingga lima tahun, namun banyak masyarakat Indonesia yang mengganti ponsel lebih cepat dari masa pakai ideal, yaitu dalam rentang satu hingga dua tahun.
Kebiasaan konsumtif ini didorong oleh perkembangan teknologi yang pesat serta kemudahan dalam proses pembelian, seperti program tukar tambah yang ditawarkan marketplace dan produsen ponsel besar.
Hampir tiap tahunnya, produsen smartphone akan merilis produk terbaru dengan spesifikasi yang juga mirip-mirip dengan harga yang tidak jauh beda dari produk sebelumnya.
Kalau secara normatif, alasan produsen sering rilis smartphone dalam waktu dekat dikarenakan saat ini sudah banyak brand smartphone dan untuk meraih keuntungan tiap brand akan saling kejar-kejaran dalam mengembangkan smartphone dengan kualitas dengan harga yang kompetitif.
Kendati penjualan singkat dan jumlah produksi yang tidak terlalu banyak justru akan membuat modal produksi lumayan mahal, produsen smartphone biasanya akan menyiasati itu dengan membuat model smartphone yang mirip-mirip untuk varian berikutnya.
Umumnya, produsen smartphone hanya melipatgandakan resolusi kamera, memori internal, ukuran RAM, kapasitas baterai, maupun prosesor.
Jadi sebelum memutuskan untuk mengganti smartphone calon pembeli perlu mempertimbangkan kebutuhan serta kondisi perangkat terlebih dahulu. Jika ponsel sudah tidak lagi mendukung aktivitas sehari-hari atau sering bermasalah, maka mengganti ke perangkat baru bisa menjadi pilihan tepat.
Tanda-tanda ponsel perlu diganti seperti performa yang melambat saat membuka aplikasi, baterai cepat habis dan di charge, layar mulai kurang responsif, sudah tidak mendapatkan pembaruan sistem operasi, ruang penyimpanan sering penuh, dan sering rusak dan bolak-balik ke tempat servis.
Untuk memperpanjang umur ponsel, pengguna disarankan menjaga perawatan perangkat seperti menghindari overuse, menjauhkannya dari air dan debu, menggunakan pelindung layar, serta rutin memperbarui sistem operasi.
Dengan bijak dalam menggunakan dan mengganti ponsel, masyarakat dapat lebih efisien secara finansial serta turut berkontribusi dalam mengurangi limbah elektronik.