Cirebon (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon, Jawa Barat, memperluas digitalisasi sektor usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayahnya melalui pelaksanaan Ciayumajakuning Entrepreneur Festival (CEF) 2025 di Kabupaten Kuningan pada 20-22 Juni 2025.
“Ajang ini melibatkan para pelaku UMKM dari Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakujing),” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala KPw BI Cirebon Kiptiah Riyanti di Kuningan, Rabu.
Ia mengatakan ajang CEF tahun ini difokuskan untuk memperkuat akselerasi digitalisasi UMKM, khususnya melalui pemanfaatan sistem pembayaran nontunai dan perluasan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
“Digitalisasi menjadi prioritas utama dalam penguatan UMKM, termasuk perluasan transaksi melalui QRIS dan literasi keuangan digital,” katanya.
Ia menyebutkan dalam ajang tersebut BI Cirebon turut menyediakan layanan edukasi dan pendampingan menyeluruh bagi pelaku usaha, mulai dari digitalisasi pemasaran, integrasi sistem pembayaran, hingga pemanfaatan teknologi untuk ekspansi pasar.
Kiptiah menjelaskan CEF 2025 juga menjadi ruang kolaborasi antara UMKM dan pemangku kepentingan ekonomi melalui pelatihan ekspor, konsultasi keuangan, forum investasi, serta edukasi pengelolaan usaha berbasis teknologi.
Menurut dia, CEF telah melibatkan lebih dari 2.000 UMKM sejak pertama kali digelar pada 10 tahun lalu, serta menjadi barometer transformasi pelaku UMKM di wilayah Ciayumajakuning.
“UMKM tidak lagi hanya menjadi penerima manfaat, tetapi aktor penting dalam pertumbuhan dan ketahanan ekonomi,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, kata dia, CEF 2025 bakal menampilkan inovasi produk ramah lingkungan serta penerapan digitalisasi dalam pengelolaan usaha berkelanjutan.
Ia menuturkan selama tiga hari pelaksanaan, pengunjung akan disuguhi talkshow digital finance, demo memasak Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), hingga pentas budaya dari berbagai daerah.
BI Cirebon menargetkan literasi digital dalam festival ini menyasar generasi muda, agar mereka siap menghadapi ekosistem usaha yang makin terkoneksi dan berbasis inovasi teknologi.
“CEF 2025 kami dorong menjadi katalisator integrasi UMKM ke dalam ekosistem ekonomi digital yang lebih inklusif dan kompetitif,” ucap dia.
