Ia menyebutkan jumlah volume sampah ini masih dianggap aman untuk di tampung di TPA Kopi Luhur, namun tetap perlu pengelolaan yang terstruktur.
Yuni mengemukakan TPA Kopi Luhur memiliki luas total 14,2 hektare, akan tetapi baru sekitar 6,2 hektare yang dimanfaatkan secara aktif. Sehingga masih ada cukup ruang untuk pengembangan sanitary landfill.
“Kami sudah siapkan lahannya, tinggal menunggu dukungan anggaran agar proses pembangunan bisa segera dimulai,” katanya.
Dia menambahkan saat ini aktivitas di TPA tersebut juga melibatkan masyarakat sekitar, yakni terdapat 206 pemulung dan enam pengepul yang bekerja setiap hari dalam proses pemilahan sampah.
“Peran mereka penting dalam proses pengurangan sampah, dan kami pastikan mereka tercatat serta mendapat ruang dalam sistem pengelolaan sampah yang baru,” ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DLH Kota Cirebon ubah sistem pengelolaan sampah di TPA Kopi Luhur
