Cirebon (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Jawa Barat, terus mengoptimalkan program bank sampah yang kini tersebar pada 32 titik di kota tersebut, sebagai upaya pengurangan sampah berbasis masyarakat.
Kepala DLH Kota Cirebon Yuni Darti di Cirebon, Sabtu, mengatakan bank sampah telah menjadi bagian penting dalam strategi pengelolaan sampah rumah tangga.
Menurut dia, selain memilah sampah organik dan anorganik, bank sampah juga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.
“Bank sampah sekarang bukan hanya tempat buang sampah terpilah, tetapi juga pusat edukasi dan ekonomi sirkular. Kami maksimalkan fungsinya,” katanya.
Ia menjelaskan optimalisasi dilakukan melalui pendampingan rutin, peningkatan kapasitas pengelola, serta perluasan kemitraan dengan pelaku daur ulang.
DLH juga mendorong keterlibatan komunitas lokal, seperti sekolah dan kelompok ibu rumah tangga, dalam sistem bank sampah.
“Kami ingin masyarakat terlibat aktif. Efek jangka panjangnya besar jika kesadaran dikelola dari akar,” ujarnya.
Selain 32 bank sampah aktif, pihaknya pun mulai mengoperasikan satu unit ATM Sampah yang menyasar sekolah dan ruang publik.
Yuni menyebutkan inovasi ini memungkinkan warga menukar sampah terpilah, dengan saldo digital yang bisa digunakan untuk bertransaksi.