Antarajabar.com - Seratusan warga mengungsi menghindari ancaman bahaya banjir bandang dari aliran Sungai Cimanuk di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa malam.
Warga yang tinggal tidak jauh dari bantaran Sungai Cimanuk itu mengungsi ke dataran lebih tinggi dan bangunan masjid di Kampung Paris, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Tarogong Kidul.
Seorang warga Kampung Paris, Fachrul mengatakan, warga terpaksa mengungsi karena debit air Sungai Cimanuk meningkat, dikhawatirkan akan menggenangi rumah warga.
"Warga mengungsi karena ditakutkan banjir bandang seperti tahun kemarin, warga trauma dengan kejadian banjir tahun lalu," kata Fachrul tokoh pemuda di Kampung Paris.
Ia menuturkan, warga yang mengungsi ke masjid diperkirakan 150 orang dari berbagai kalangan usia.
Beberapa hari ini, kata dia, hujan deras mengguyur Kabupaten Garut menyebabkan debit air Sungai Cimanuk terus meninggi.
"Beberapa pekan ini curah hujan tinggi dan air Cimanuk naik dan malam ini baru memasuki pemukiman warga," katanya.
Ia menyampaikan, warga kaum laki-laki dewasa bergotong royong menyelamatkan perempuan terutama yang lanjut usia dan anak-anak ke tempat pengungsian.
"Lebih menyelamatkan warga, terutama lansia, ibu-ibu dan anak-anak, setelah itu menyelamatkan barang-barang yang ada di rumah disimpan ke tempat yang lebih tinggi," katanya.
Warga lainnya, Asep Hikmat mengatakan, warga lebih siaga untuk mencegah risiko dari banjir luapan Sungai Cimanuk.
"Jadi warga lebih siaga, terutama tokoh pemuda, tokoh agama, bapak-bapak ketika melihat cuaca hujan yang tinggi di akhir minggu ini," katanya.
Seratusan Warga Mengungsi Hindari Banjir Sungai Cimanuk
Rabu, 1 Maret 2017 11:00 WIB