Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Puluhan kapal yang tengah disandarkan di Dermaga Ujunggenteng, Pantai Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat rusak dan karam usai diterjang gelombang tinggi disertai angin kencang pada Selasa.
"Ada sekitar 63 unit kapal nelayan yang terdampak gelombang tinggi laut selatan Kabupaten Sukabumi tepatnya di Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap," kata Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng Asep Jeka di Sukabumi, Selasa.
Adapun rincian kapal nelayan yang terdampak gelombang tinggi yakni 25 kapal mengalami rusak berat, 35 kapal rusak ringan, dua kapal hilang dan satu kapal karam akibat terbawa gelombang ke tengah laut dan hingga kini belum dievakuasi.
Menurut Asep, gelombang tinggi ini tiba-tiba terjadi pada Senin, (2/12) malam, beruntun sejumlah nelayan yang berada di dalam kapal berhasil menyelamatkan diri ke darat sehingga tidak ada korban luka maupun jiwa.
Namun, tidak ada nelayan yang bisa menyelamatkan kapal atau perahu dari terjangan gelombang tinggi karena khawatir terjadi sesuatu menimpa para nelayan.
Mereka hanya bisa melihat kapalnya yang sedang ditambatkan di dermaga terombang-ambing dan rusak oleh gelombang tinggi serta ada juga kapal yang terbawa hingga ke tengah laut dan akhirnya hilang, diduga karam.
Akibat kejadian itu, ratusan nelayan tidak bisa melaut selain karena alat untuk melaut rusak ditambah kondisi cuaca buruk di mana gelombang tinggi disertai hujan deras dan angin kencang masih melanda.
Dari hasil perhitungan sementara, kerugian yang dialami oleh nelayan akibat kapalnya rusak mencapai Rp200 juta.