Cianjur (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur menargetkan seluruh pasar tradisional milik pemerintah daerah di Cianjur melakukan pengelolaan sampah organik secara mandiri seperti yang sudah berjalan di Pasar Ciranjang.
Kepala DLH Kabupaten Cianjur, Komarudin, di Cianjur, Senin, mengatakan selama ini volume sampah dari tujuh pasar tradisional itu mencapai 30 ton per hari di mana sebagian besar sampah organik yang dapat diolah menjadi pupuk menghasilkan nilai ekonomi.
"Saat ini yang sudah berjalan mengolah sampah sendiri adalah di Pasar Ciranjang, lengkap dengan mesin pencacah dan pemilah sampah organik yang kemudian dijadikan maggot yang nantinya dapat dijual sebagai pakan ternak kaya nutrisi," katanya.
Guna menjalankan program pengolahan sampah mandiri di pasar tersebut, pihaknya membantu peralatan mulai dari peralatan pencacah dan pemilah sampah, termasuk memberikan pembinaan khusus terkait pengelolaan maggot yang baik.
Pihaknya menargetkan seluruh pasar tradisional milik pemerintah dan swasta dapat melakukan hal yang sama dengan cara belajar melakukan pengelolaan sampah seperti yang dilakukan pengelola Pasar Ciranjang, sehingga volume sampah ke TPAS Mekarsari terus berkurang.
"Kami menargetkan di tahun depan seluruh pasar yang memiliki volume sampah cukup tinggi sudah dapat mengolah sampah sendiri, sehingga dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke TPAS Mekarasari setiap harinya," kata dia.