Kuningan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) memanfaatkan lahan tidur atau tidak produktif di Kecamatan Luragung, menjadi demplot jagung hibrida seluas 0,7 hektare untuk mendukung perekonomian warga setempat.
Kepala Diskatan Kuningan Wahyu Hidayah di Kuningan, Selasa, mengatakan program ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat dalam mewujudkan kemandirian pangan, termasuk komoditas jagung, pada 2025.
“Dari lahan yang semula terbengkalai, kini menjadi sumber harapan. Saya mengajak seluruh kepala desa dan petani untuk tidak menyia-nyiakan sejengkal tanah pun. Semua lahan punya potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan,” katanya.
Ia menyebutkan kegiatan pembukaan lahan dan penanaman perdana dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPP) Luragung Diskatan Kuningan, yang bekerja sama dengan pemerintah desa setempat.
Selain menjadi sarana budi daya, kata dia, lokasi ini juga ditetapkan sebagai demplot percontohan yang dilengkapi teknologi pertanian modern.
Ia menyebutkan salah satu inovasi yang diterapkan adalah penggunaan pupuk organik cair, yang diklaim mampu meningkatkan hasil panen hingga 30 persen serta menekan penggunaan pupuk kimia.
Selain itu, lanjut Wahyu, digunakan pula alat Corn Seed Planter (CSP) untuk meningkatkan efisiensi penanaman jagung di lahan tersebut.