“Kalau berhasil, ini bisa menjadi model pertanian berkelanjutan yang bisa direplikasi di desa-desa lain,” ujar Wahyu.
Dia menuturkan lahan tersebut sebelumnya hanya ditanami singkong dan sempat tidak dimanfaatkan. Namun berkat dukungan pemerintah daerah, lahan itu kini disulap menjadi pusat kegiatan pertanian yang produktif.
“Ini bagian dari ikhtiar kami untuk bangkit. Kami ingin membuktikan bahwa desa bisa mandiri, dan setiap jengkal tanah bisa bermanfaat,” katanya.
Ia berharap demplot ini tidak hanya menjadi lahan produksi, tetapi juga lokasi edukatif dan inspiratif bagi petani dan masyarakat.
“Terlebih, posisinya yang berada di tepi Jalan Raya Luragung-Cidahu menjadikan area ini mudah diakses,” ucap dia.