Jakarta (ANTARA) - VP Marketing, Strategy & Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengungkapkan berbagai momen yang akan membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat (rebound) di tengah pelemahan yang signifikan terdampak sentimen kebijakan tarif Amerika Serikat (AS).
Pertama, rebound IHSG akan mulai terjadi seiring penguatan rupiah yang akan terdorong oleh intervensi Bank Indonesia (BI). Lalu, kedua pada saat hadirnya strategi dan implementasi kebijakan pemerintah yang pro dengan pasar, kata Oktavianus saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Ketiga, pada saat relaksasi kebijakan suku bunga (FFR) oleh Bank Sentral AS The Fed, yang mana berdasarkan data CME FedWatch terpantau pasar menginginkan pemangkasan hingga Desember 2025 dapat ke level 3,5 sampai 3,75 persen (probabilitas di atas 50 persen).
“Kami juga berpandangan pemangkasan FFR juga akan memberikan ruang untuk BI rate turun, sehingga berdampak positif pada pasar seiring dengan cost of fund yang dapat turun,” ujar Oktavianus.
Kemudian, keempat, rebound IHSG akan mulai terjadi bersamaan rilis laporan keuangan perusahaan tercatat kuartal I-2025 yang resilien, khususnya dari berbagai perusahaan blue chip yang menjadi bukti kondisi pasar yang solid.
“Selain menantikan implementasi strategi pemerintah untuk menjaga rupiah dan surplus dagang, pasar juga menantikan rilis kinerja kuartal I-2025," ujar Oktavianus.
Seiring dengan berbagai momentum itu, Oktavianus meyakini investor asing akan dapat kembali masuk (foreign inflow) ke pasar saham Indonesia di tengah aksi jual (net sell) pada perdagangan Selasa hari ini.
“Kami meyakini investor akan dapat kembali masuk ke IHSG,” ujar Oktavianus
Terkait tarif resiprokal AS sebesar 32 persen terhadap Indonesia, ia menilai strategi diplomasi dan implementasi diversifikasi pasar dapat mengurangi dampak ke depan.
“Untuk pelaku industri dan manufaktur (yang terdampak ekspor ke AS), dapat diberikan insentif untuk menopang aktivitas,” ujar Oktavianus.
BEI sempat membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 09.00.00 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS), setelah penurunan IHSG yang melebihi 8 persen.
Pada perdagangan sesi II Selasa (08/04) pukul 15.15 WIB, IHSG tercatat masih melemah 528,43 poin atau 8,12 persen ke posisi 5.982,19.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat ungkap momen rebound IHSG di tengah pelemahan imbas tarif AS