Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak konsolidasi atau mendatar (sideways) seiring pelaku pasar masih mencermati proses negosiasi tarif antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) yang berjalan sesuai rencana sampai saat ini.
Perkembangan sementara proses negosiasi Indonesia dengan AS memperoleh beberapa poin penting, diantaranya meliputi rencana peningkatan impor sejumlah komoditas dari AS, seperti energi dan agrikultur, kolaborasi hilirisasi, relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), hingga paket deregulasi.
“IHSG diperkirakan masih melanjutkan fase konsolidasi dalam rentang 6.300 sampai 6.550 di pekan ini,” ujar Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan di Jakarta, Senin.
Delegasi Indonesia yang diketuai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah menemui United States Secretary of Commerce atau Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick pada Minggu (20/04), untuk menyampaikan proposal negosiasi tarif.
Indonesia menyampaikan penawaran konkret untuk meningkatkan pembelian dan impor Indonesia dari AS demi menyeimbangkan defisit perdagangan AS, diantaranya pembelian produk energi (crude oil, LPG, dan gasoline).
Selain itu, juga peningkatan impor produk pertanian dari AS (soybeans, soybeans meal, dan wheat), yang memang sangat dibutuhkan dan tidak diproduksi di Indonesia.
Secretary Lutnick mengapresiasi komitmen dan proposal konkret itu, dan menilai penawaran dan permintaan Indonesia sangat konkret dan saling menguntungkan bagi kedua negara.
Kemudian, setelah pertemuan di tingkat menteri antara Delegasi Indonesia dengan pihak United States Trade Representative (USTR) yang langsung dipimpin Ambassador Jamieson Greer pada Kamis (17/04), kemarin Minggu (20/04) di tingkat teknis langsung bergerak cepat melaksanakan pertemuan teknis antara Tim Teknis Indonesia dengan Tim dari pihak USTR