Jakarta (ANTARA) - Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mengalami koreksi mengikuti bursa saham global, pada perdagangan hari ini, Kamis (17/04).
Proyeksi koreksi itu imbas adanya aksi lanjutan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kembali menaikkan tarif impor AS terhadap China menjadi 245 persen dari sebelumnya 145 persen.
"AS berencana kembali menaikkan tarif impor menjadi 245 persen untuk produk asal China (16/4). Meski demikian, China masih belum membuka peluang negosiasi dengan AS," ujar Valdy di Jakarta, Kamis.
Selain itu, pelaku pasar juga khawatir adanya perubahan kebijakan atau kebijakan tarif baru pada akhir pekan, pasalnya, China masih belum membuka peluang negosiasi dengan AS, meski berbagai upaya untuk menekan China telah dilakukan oleh AS.
Lanjutnya, pelaku pasar juga masih meragukan konsistensi keputusan pemerintah AS untuk menunda implementasi reciprocal tariffs selama 90 hari dan pengecualian produk-produk elektronik dari kebijakan tarif tersebut.
“Pasar juga masih dipengaruhi faktor psikologis jelang libur panjang akhir pekan ini,” ujar Valdy.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan koreksi bursa saham AS Wall Street juga disebabkan pasar yang tertekan oleh pandangan Kepala The Fed Jerome Powell terkait outlook inflasi, yang mana kebijakan tarif pemerintah AS telah meningkatkan risiko kenaikan inflasi.
“Kondisi ini mempersempit ruang pemangkasan suku bunga acuan The Fed,” ujar Valdy.
Gedung Putih pada Selasa (15/4) malam, mengumumkan akan menerapkan tarif impor ke China yang mencapai 245 persen, akibat tindakan pembalasan China terhadap kebijakan Presiden AS Donald Trump.