Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, diperkirakan bergerak variatif di tengah pelaku pasar masih mencermati tensi perang dagang di tingkat global.
IHSG dibuka menguat 19,59 poin atau 0,30 persen ke posisi 6.461,19. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,97 poin atau 0,13 persen ke posisi 724,18.
“IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang 6.350 sampai 6.500,” ujar Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan di Jakarta, Rabu.
Dari mancanegara, sebelum libur panjang, pelaku pasar memperoleh sinyal bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) akan lebih selektif dan fleksibel dalam menentukan kebijakan tarif, namun, kenyataannya kebijakan bersifat agresif dan menyasar hampir ke semua mitra dagang.
Selain itu, pelaku pasar juga mencermati rencana tarif AS untuk semikonduktor pada pekan depan, serta masih mengkaji terkait dengan pemberian tarif untuk impor mineral yang bersifat critical.
Trump menginginkan China untuk datang dan memohon supaya diberikan kesempatan untuk melakukan negosiasi, sayangnya China tidak melakukannya dan bahkan Presiden Xi Jinping sudah mengatakan tidak akan meladeni negosiasi semacam itu.
Ke Uni Eropa, Trump menginformasikan akan mendorong industri otomotif, meskipun saat ini sudah menerapkan tarif otomotif sebesar 25 persen, di sisi lain, Trump berencana menerapkan tarif untuk komponen otomotif yang akan direncanakan pada 3 Mei 2025.
Dari dalam negeri, Indonesia tengah melakukan negosiasi tarif resiprokal melalui tim yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mulai berangkat ke AS.