Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah seiring pelaku pasar masih dibayangi proses negosiasi antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
IHSG ditutup melemah 41,63 poin atau 0,65 persen ke posisi 6.400,05. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,96 poin atau 0,82 persen ke posisi 717,25.
“Pasar tampaknya dibayangi ketidakpastian proses negosiasi AS dan China sehubungan dengan tarif dagang terkait posisi kedua negara yang bersikeras dengan posisi masing-masing sehubungan perang tarif dagang," ujar Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus alias Nico di Jakarta, Rabu.
Pelaku pasar menilai proses negosiasi antara AS dan China berpotensi akan sulit, pasar khawatir sikap keras kepala kedua negara dapat menghambat proses negosiasi.
Presiden AS Donald Trump menyerukan kepada China untuk menghubunginya guna memulai negosiasi yang bertujuan menyelesaikan pertikaian dagang yang semakin memanas antara kedua negara.
“Bola sekarang ada di tangan China. China perlu membuat kesepakatan dengan kami. Kami tidak harus membuat kesepakatan dengan mereka,” ujar Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt.
Dari dalam negeri, rencana aksi yang akan dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan akan menambah porsi portofolio investasi di pasar modal sebesar 20 persen tentunya memberikan optimisme pelaku pasar terhadap pasar modal dalam neger.
Selain itu, sejumlah emiten melakukan aksi buyback, sehingga dapat memperkuat kepercayaan investor, serta menyesuaikan diri dengan kondisi pasar dalam mengurangi tekanan, yang dapat menopang pasar keuangan dalam negeri.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.