Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyerahkan penghargaan lingkungan untuk sejumlah sekolah, desa dan komunitas masyarakat yang sudah berperan aktif dalam pelestarian lingkungan di daerah tersebut.
“Penghargaan ini diberikan untuk mengapresiasi sekolah, desa dan komunitas yang aktif melestarikan lingkungan serta menerapkan edukasi berbasis lingkungan hidup,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Cirebon Syaprudin di Cirebon, Selasa.
Baca juga: Kabupaten Cirebon optimistis raih predikat Swasti Saba Wistara pada 2025
Ia mengatakan lingkungan yang bersih dan sehat membutuhkan peran aktif dari pemerintah, dunia usaha, akademisi serta semua lapisan masyarakat.
Syaprudin menyebutkan kolaborasi ini penting untuk menciptakan keberlanjutan ekosistem yang baik, bagi generasi sekarang dan masa mendatang.
“Salah satu bentuk kolaborasi ini adalah dengan adanya program Sekolah Adiwiyata, yang mampu mengedukasi siswa tentang pelestarian lingkungan,” ujarnya.
Menurutnya, program ini tidak hanya membentuk budaya peduli lingkungan di sekolah, tetapi bisa mendorong para siswa untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan di sekitar mereka.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon Iwan Ridwan Hardiawan menyampaikan penyerahan penghargaan ini sebagai bentuk dukungan pemerintah, kepada pihak-pihak yang konsisten dalam menjaga lingkungan.
Penghargaan ini, lanjut dia, bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam pelestarian lingkungan di Kabupaten Cirebon.
“Penghargaan ini dapat memotivasi mereka untuk terus berinovasi dan menularkan budaya peduli lingkungan kepada yang lain,” tuturnya.
Iwan menjelaskan untuk penghargaan Adiwiyata melibatkan berbagai indikator pada proses penilaiannya yang mencakup pengelolaan sampah, penghijauan, dan implementasi nilai-nilai lingkungan hidup dalam budaya sekolah.
Ia mengemukakan di tingkat Kabupaten Cirebon, terdapat 11 sekolah yang menerima penghargaan Adiwiyata atas dedikasi mereka dalam membangun budaya lingkungan.
“Di tingkat provinsi, dua sekolah meraih penghargaan, sementara satu sekolah diakui di tingkat nasional. Satu sekolah lainnya meraih predikat Adiwiyata Mandiri sebagai bukti konsistensi dalam pengelolaan lingkungan,” ujarnya.
Iwan menambahkan pihaknya pun memberikan penghargaan melalui program kampung iklim (Proklim), untuk desa dan komunitas yang aktif melakukan aksi mitigasi serta adaptasi perubahan iklim berbasis pemberdayaan masyarakat.
Dia menegaskan program ini sangat mendukung target penurunan emisi gas rumah kaca nasional, sekaligus meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim.
“Untuk kategori Proklim, dua desa menerima penghargaan kategori Pratama dan dua desa lainnya pada kategori Madya,” ucap dia.
Baca juga: Pemkab Cirebon membuka peluang investasi lewat penguatan metrologi legal